Obsesi merupakan hal yang biasa dialami oleh banyak orang, terutama oleh kaum muda. Namun, ada beberapa obsesi yang sangat tidak sehat dan bisa membawa dampak buruk pada diri seseorang. Salah satu obsesi yang tidak sehat adalah obsesi untuk menjadi pemimpin.
Banyak orang yang terobsesi untuk menjadi pemimpin, baik di dunia politik, bisnis, maupun organisasi. Namun, apakah tujuan sebenarnya adalah untuk melayani atau untuk meraih popularitas, uang, dan pengikut?
Sebagai seorang pemimpin seharusnya memahami bahwa jabatan yang diberikan kepada mereka adalah sebagai pelayan. Seorang pemimpin harus mampu melayani dan memimpin orang lain dengan baik, bukan hanya untuk memenuhi keinginan dan kepentingan pribadi.
Seorang pemimpin yang baik adalah seseorang yang selalu mengutamakan kepentingan orang lain di atas kepentingan pribadi. Seorang pemimpin yang baik juga selalu mengedepankan nilai-nilai kebenaran dan keadilan dalam setiap keputusan yang diambilnya.
Obsesi untuk menjadi pemimpin bukanlah hal yang sehat. Apabila obsesi ini hanya didasarkan pada keinginan untuk mendapatkan popularitas, uang, dan pengikut, maka obsesi ini hanya akan membawa dampak buruk pada diri seseorang.
Sebaliknya, jika seseorang memiliki niat yang tulus untuk melayani manusia dan mengagungkan Allah, maka itu adalah hal yang sehat. Dengan niat yang tulus dan ikhlas, seseorang bisa memimpin dan melayani orang lain dengan baik, tanpa terbebani oleh obsesi yang tidak sehat.
Oleh karena itu, janganlah terobsesi untuk menjadi pemimpin atau memiliki popularitas, uang, dan pengikut. Fokuslah pada niat yang tulus untuk melayani manusia dan mengagungkan Allah. Dengan begitu, kita bisa menjadi pemimpin yang baik dan mampu memberikan manfaat bagi banyak orang.